Minggu, 18 Desember 2016

Kisah inspiratif (3)

Lebah Penyelamat
   Di zaman Tiongkok Kuno, hiduplah seorang petani yang baik hati, namanya Ah Fu. Ia sangat baik dan dikagumi banyak orang.
   Suatu saat, Ah Fu pergi ke kota, dia melihat seorang wanita peramal dikerumuni orang banyak. Ia pun ingin diramal. Setelah melihat wajah Ah Fu dengan teliti, sang peramal berkata,"Badanmu sangat hangat. Sepertinya kamu hanya dapat hidup sampai esok hari saja."
Sejak mendengar ramalan ini, suasana hati Ah Fu menjadi galau. Ia pun menangis...marah, ia tidak merasa pernah berbuat jahat terhadap sesama. Namun, dia lebih waspada dengan kejadian disekitarnya.
   Mata Ah Fu terkaca-kaca saat menatap sebatang obor yang dipegang oleh serang anak dan dikelilingi kawan-kawannya itu. Ah Fu tertarik terhadap kerumunan anak itu," Anak, untuk apa obor yang kamu pegang itu," tanyanya, lembut.
"Ada sarang lebah di depan sana," jawab salah satu anak itu.
   "Jangan kamu bakar sarang lebah itu. Lebah juga mempunyai hak hidup, seperti aku dan kalian," nasehatnya. Kemudian, Ah Fu membujuk anak-anak itu dengan memberinya 5 koin uang. Anak-anak itupun setuju dan senang.
Kemudian ia pulang dan berbaring. Saat itu, ia kembali teringat ramalan tentang dirinya lagi...Ia pun ingin menghabiskan sisa hidupnya untuk bersenang-senang." Betapa enaknya, jika aku mandi dengan air hangat," katanya, dalam hati.
Ia segera menyalakan kompor untuk memanaskan air untuk mandi. Namun, saat ia membawa air panas itu ke kamar mandi, seolah-olah ada kekuatan dari luar dirinya yang menyebabkan air panas dalam ember itu terjatuh di lantai dengan posisi terbalik.
   Begitu mendengar suara benda jatuh, sang isteri segera lari dengan membawa lampu, ternyata ada seekor ular berbisa yang sdh mati dibawah ember. Dan, disekitar tempat itu sudah dikerumuni serombongan lebah...
   Ah Fu hampir digigit ular yang berbisa. Ia berpikir sejenak dan mengerti bahwa lebahlah yang menyelamatkan dia tadi. Lebah yang telah dia beri kesempatan hidup ketika anak-anak akan membakarnya.
   Hari berganti hari, minggu terlewati dan berganti tahun, Ah Fu yang baik hati hidup sampai ia diberi kesempatan melihat cucunya dan hidup bahagia.
Khabar baiknya adalah: Selain sesama, kita hidup dengan segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Alam dan makhluk sekitar kita menjadibagian dari hidup kita...Jangan memandang remeh segala sesuatu disekitar hidup kita, karena hidup kita juga diwarnai olehnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar